GAMANG TAK TERPERI (Puisi 4)
GAMANG TAK TERPERI Kala swastamita penanda petang tiba Hiruk pikuk pagi sirna ditelan masa Hewan nokturnal bergegas menelan mangsa Nyenyat mengalun penambah suasana Buncah hati menyeruakkan pilu Mulut bergetar diam membisu Bulir-bulir mutiara mata jatuh tak membendung Deras mengalir membasahi likuk wajahku Cuplikan sesal masa kelam melesat muncul Membuat sesak rasa berkubang hina yang enggan raib Berkelimut dalam jiwa yang penuh gamang Akan dosa yang melekat penghantar neraka membara Sentak dan tobatku menderu dalam tiap malamku Bersimpuh di atas sajadah penuh khusyuk Mengharap ampunan sebagai hadiah besarku Renjana menghujam belas kasih Nya Dengan sujud ikhlas menggaungkan nama agung Nya