MENDAYUNG SEMU DI PERSIMPANGAN (Puisi 3)
MENDAYUNG SEMU DI PERSIMPANGAN
Hening mencekam menyusuri gelapnya malam
Semilir angin hempas merasuk badan
Sinar rembulan menghiasi latar angkasa
Bertambah elok dengan taburan bintang kemilau
Langkah demi langkah menapaki jejak kehidupan
Membawa rindu yang kian pengap di bilik harapan
Hati menanti menuangkan sejuta kenangan
Besar harap dirimu hadir di persimpangan jalan
Namun pupus harap yang kunanti
Waktu yang telah bergulir tak berarti
Sedih meluap menggores hati
Tertatih-tatih dengan sejuta tanya yang telah kau janji
Apakah semua ini hanya angan-angan?
Ataukah kenangan yang telah terlupakan?
Duka mengubur dalam kisah tentangmu
Membuatku terbujur kaku untuk melupakanmu
Aku akan selalu berdoa
Semoga engkau bahagia dengan pilihanmu
Komentar
Posting Komentar