MURNINYA KETULUSAN SENI (Puisi 8)

Mengalun
lembut desis angin berhembus
Menghempas
dedaunan gugur tak terurus
Serbuk
bunga bertabur menyeruak ke hamparan
Menyebarkan
benih subur yang penuh harapan
Swastamita
menyorot hangat
Awan
membentang dengan biru memikat
Rumput
tergelar luas penuh kenyamanan
Membuat
kaki takhluk menjajaki penuh kelembutan
Langkah
berayun lambat kian pasti penuh makna
Membawa
decak kagum yang tak pernah sirna
Terlukis
menawan memenuhi imajinasi
Tergambar
cita dan harap besar tak berujung hingga nanti
Menggusar
toksin jahat yang tertancap di sanubari
Diri
ini hanya dapat tertegun
Mulut diam
mebisu tak berkata
Mata
terbelalak melihat keanggunannya
Merasakan
cuplikan estetika menakjubkan
Dari
seni yang disajikan
Seni
yang terpampang penuh kerumitan
Nalar
pun tak mampu menelaah hingga mendalam
Banyak
rahasia tak terkuak atas Maha Karya Nya
Menggelondongkan
sejuta tanya seni yang membentang
Maha
Karya Nya tak luput dari fungsi dan manfaaat
Jauh
dari kenistaan dan kesia-siaan
Senantiasa
memberikan hadiah memukau
Yang tak
disangka kedatangannya
Seni
yang tak ada tandingannya
Pembukti
ketulusan Sang Pencipta
Melukiskan
alam semesta
Untuk
manusia khalifah dunia
Walaupun
banyak jiwa yang mendustakan
Kerap
kali membuat onar kegaduhan
Mengoyak
seni dengan memilukan
Tanpa
berpikir dampak yang dihasilkan
Namun
kejadian yang tak terperi
Tak
mengurangi ketulusan cinta Nya
Memberikan
nikmat tak terkira
Melalui
seni Maha Karya Nya
Seharusnya
kita semakin tunduk dan bersimpuh
Menggaungkan
kalimat syukur penuh khusyuk
Mengangungkan
seni ciptaanNya
Dengan
balutan kasih dan peduli terhadap alam semesta.
Komentar
Posting Komentar