Tulusnya Seorang Wanita

Tentang sebuah rasa yang mengubah aksara menjadi cerita.

Tentang jarak yang menuntut temu demi tuntasnya sebuah rindu.

Tentang untaian doa pengubah mustahil menjadi mustajab serta penyatu harapan dan takdir

Cinta seorang wanita bukan dari kata-kata, bukan hanya senyum dan perhatian sesaat. Ketika aku mencintai dengan tulus, kamu akan melihat dalam aku bersikap, dalam caraku bertahan, dalam caraku marah atau merajuk, maupun dalam caraku menangis.

Kamu akan menemui sisiku yang mungkin keras kepala, tindakan tsb bukan aku mau menang, tetapi aku ingin memastikan hubungan kita tetap bertahan. Kamu akan temui, Aku mungkin mudah merajuk, bukan karena manja, tp ingin lebih dimengerti dan dipahami. Air mataku bukan tanda kelemahan, melainkan bukti bahwa hatiku sdh terpaut kepadamu krn Allah.


Ketika kamu berbuat salah, ada kalanya aku akan marah, bukan karena benci, tetapi aku sangat peduli padamu. Kamu harus tau bahwa aku memikirkan kamu walaupun dalam diam, mengkhawatirkan kamu walaupun kamu tidak menyadarinya. Karena cinta wanita tidak selalu ditunjukkan dengan kata-kata “aku mencintaimu”, tetapi dengan kesabaran yg tak pernah habis, dengan doa yg tak pernah putus, dan dengan kehadiran yg selalu ada.


Ketika aku mencintaimu dengan tulus karena Allah, pastinya suami akan menjadi pusat perhatianku. Aku insyaAllah akan berusaha memahami dirimu, berjuang bersamamu, menjaga kesetiaan agar tak tergoyahkan, dan tetap bertahan meski aku tau mencintai seringkali menahan luka. Kamu harus tau dan pahami, bawah wanita kadang sulit ditebak sifatnya dan tidak diketahui bahwa dengan sikapnya ia mencintai dgn tulus.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Imam Terbaikku

Reminder for you

Matahari dan Bulan